Tokyo Belly
Sunday, June 23, 2013
Tokyo Belly adalah salah satu restoran besutan
Ismaya Group yang mengambil hidangan khas negeri Sakura sebagai
spesialisasinya. Tidak seperti kebanyakan restoran Jepang yang mengambil salah
satu menu sebagai andalannya, Tokyo Belly menyediakan berbagai macam jenis masakan
Jepang seperti sushi, ramen, J-dog, ataupun omurice untuk dinikmati dengan
konsep casual dining yang nyaman.
Kali ini, saya mendapat kesempatan untuk mencicipi berbagai hidangan andalan Tokyo Belly bersama beberapa blogger lainnya.
Untuk appetizer, atau yang disebut Tokyo Belly sebagai nibbles kami disuguhi sampler plate yang berisi 4 macam nibbles andalan Tokyo Belly.
-Dari atas ke bawah-
Spicy Tuna Tataki Jalapeno (38K)
Blackpepper
and sesame seed coated seared tuna with cucumber & jalapeno dressing
Ikannya fresh, dressingnya enak dan
jalapenonya memberikan cukup ‘tendangan’ rasa pedas.
Seared
Salmon Taco Bites (38K)
Lightly
seared salmon and potato mayo served on bite-size crispy tacos
Crispy
Rice with Spicy Tuna (38K)
Spicy
yellowfin tuna on top of grilled-to-crisp rice cubes
Paduan yang unik. Tekstur nasi renyah
berasal dari panggangan, tunanya segar dan gurih. Tidak terlalu spicy menurut
saya.
Twisted
Salmon (38K)
Fresh
salmon sashimi topped with fish roe, crispy salmon skin & angry mayo
Satu lagi favorit saya, salmon sashimi
dan salmon skin yang renyah memberikan sentuhan rasa yang berbeda. Mayonya juga
tidak berlebihan. Nice dish.
Kiss
Of Fire (45K)
Jika tidak suka dengan sushi yang
mentah, menu yang satu ini bisa dicoba. Setelah digulung, sushi masih digoreng
dengan tepung tempura agar renyah di lapisan luarnya. Ketika digigit, ada
sedikit aroma spicy yang terjejak di
mulut. Penampilannya cukup unik menggunakan cabe yang diiris sangat tipis
menyerupai benang.
Blossom
Belly (55K)
Salah satu menu sushi andalan Tokyo
Belly ini tidak mengandung nasi. Sushinya berisi kani (crabstick), salmon dan
cream cheese yang dibalut oleh nori dan kemudian digoreng hingga
renyah. Paduannya berupa saus kacang yang sudah dimodifikasi sehingga rasanya
tidak terlalu pekat dan sedikit spicy.
Kinky
Kelly (55K)
Topping dan isiannya generous, udang tempuranya renyah dan
tebal. Grilled salmon di atasnya juga
cukup banyak, hampir menutupi bagian atas sushi, aksen mayonya menambah rasa
gurih.
Tokyo
Belly Classic Ramen (53K)
Tokyo
Belly’s original tonkotsu chicken broth served with curly al dente noodle,
grilled chicken char siew, black fungus, seaweed, spring onion and lava egg
Kuahnya yang keruh ini berasal dari pembuatan chicken tonkotsu broth yang memerlukan waktu pemasakan yang cukup lama. Rasa gurih kaldunya kuat dan cukup pekat. Tidak perlu lagi tambahan rasa dari sambal dan segala macamnya, ramen ini sudah enak!
Kuahnya yang keruh ini berasal dari pembuatan chicken tonkotsu broth yang memerlukan waktu pemasakan yang cukup lama. Rasa gurih kaldunya kuat dan cukup pekat. Tidak perlu lagi tambahan rasa dari sambal dan segala macamnya, ramen ini sudah enak!
Carbonara
J-Dog (55K)
Hot dog versi besar ini bisa dijadikan
pilihan jika tidak ingin makan yang terlalu berat. Varian rasa yang ditawarkan
cukup banyak, tapi kemarin kami memilih Carbonara J-Dog untuk dicicipi. Seporsi
J-Dog ditemani side dish berupa salad
dengan dressing mango mayo. Tastewise,
rasa J-Dognya tidak terlalu istimewa, saus carbonaranya hampir tidak terasa.Tapi
porsinya besar dan cukup mengenyangkan jika disantap sendirian.
Seafood
and Egg Omelette Bi-Bim-Bap (63K)
Di samping kuliner Jepang, Tokyo Belly
juga mengadopsi menu khas Korea yang dimodifikasi. Dalam hal ini donburi ala Jepang yang dinikmati dengan gaya bersantap ala Korea. Seporsi bibimbap dihidangkan dalam
hot bowl di atas nampan kayu yang unik. Di sampingnya diberikan pelengkap berupa
wijen, cabe bubuk dan semacam saus asam pedas berwarna merah yang mirip dengan
saus gochujang.
Sebelum makan, layaknya bibimbap, kami mengaduknya dulu menjadi
satu. Pertama kali saya coba, rasa asam mendominasi nasi yang bertekstur creamy
& agak basah, lalu saya campurkan saus asam pedas itu baru kemudian rasanya
menjadi lebih cocok untuk selera saya.
Beef
Steak Curry Rice (68K)
Salah satu menu yang diadopsi dari Mr.
Curry. Meskipun namanya beef steak, ternyata daging sapinya hadir dalam bentuk
potongan-potongan dadu dalam kuah kari Jepang yang kental. Sebagai
pendampingnya disediakan pula seporsi salad dengan dressing mango mayo. Rasa
karinya tentu saja mirip dengan Mr. Curry, gurih dan enak. Potongan dagingnya
tidak terlalu lembut tapi masih mudah dikunyah. Untuk menu curry rice, level
pedasnya juga bisa dipilih sesuai selera pengunjung.
MOCKTAIL
Jinja
Ninja (30K)
Rasanya unik, perpaduan antara asam
segar dari strawberry dan lemon serta rasa manis jus apple berry.
Pingu
Pongu (30K)
Favorit saya! Perpaduannya menghasilkan
rasa yang unik, jus nanas yang biasanya mendominasi rasa minuman, di Pingu
Pongu terasa lebih mild. Yang unik,
tentu saja penggunaan rosemary pada mocktail yang satu ini.
COCKTAIL
Harakiri
(69K)
“Di
Tokyo Belly, biasanya perempuan suka Harakiri”, begitulah kira-kira ucapan Mba Nandya selaku Brand
Manager Tokyo Belly. Namun tidak perlu
ngeri karena Harakiri merupakan salah satu jenis cocktail andalan Tokyo Belly
yang rasanya mirip sekali dengan rasa coklat. Saya memang tidak terlalu mengerti
tentang cocktail dan minuman beralkohol lainnya, tapi hampir seluruh peserta
setuju kalau Harakiri memang enak sekali.
Zombie
Zen (69K)
Yang satu ini unik karena menggunakan
jahe sebagai salah satu campuran cocktailnya.
Rainbow
Cake (40K)
Aneka cake yang tersedia di Tokyo Belly di’impor’
langsung dari Collete & Lola yang masih sama-sama di bawah naungan Ismaya
Group. Rainbow cakenya enak, cakenya cukup moist dan manis creamnya pas. Saya
sempat mengira tiap lapisan cakenya memiliki rasa yang berbeda juga tapi
ternyata tidak, hanya warnanya saja yang berbeda.
Belgium
Chocolate Cake (40K)
Penyuka coklat pastinya akan suka dengan
cake yang satu ini. Meskipun creamnya terlihat tebal tapi tidak bikin eneg
karena menggunakan dark chocolate yang agak pahit. Lapisan tengahnya
crunchy karena creamnya dicampur dengan remahan biskuit/wafer yang menimbulkan
sensasi renyah saat dikunyah.
Red
Velvet Cake (40K)
Salah satu red velvet enak yang
pernah saya coba. Tekstur cakenya moist dan cream cheesenya perfect, tidak
terlalu manis maupun asam. Tidak terlalu berat, tapi tidak terlalu ringan
juga. Manis cakenya secara keseluruhan juga pas.
Lemonade
Raspberry Cake (40K)
Yang terakhir adalah lemonade raspberry
cake. Cake dengan rasa buah ini tampil dengan warna yang atraktif, di pinggir cakenya
diberi saus lemonade yang asam untuk menetralisir manisnya cake. Tapi menurut
saya, cakenya sendiri manisnya sudah pas. Dan rasanya lebih segar karena
lapisan creamnya terbuat dari campuran raspberry dan lemon yang sedikit asam.
Sebagai pendukungnya, interior Tokyo Belly ditata seapik mungkin sesuai dengan target pasarnya, dindingnya diberi aksen kayu yang dihiasi dengan gambar dan tulisan-tulisan khas Jepang. Maskotnya yang berupa boneka Daruma ada dimana-mana, mulai dari di depan restoran, buku menu sampai dengan gambar di dinding. Terdapat dua private room yang bisa dijadikan satu untuk keperluan acara pribadi.
Sebagai pendukungnya, interior Tokyo Belly ditata seapik mungkin sesuai dengan target pasarnya, dindingnya diberi aksen kayu yang dihiasi dengan gambar dan tulisan-tulisan khas Jepang. Maskotnya yang berupa boneka Daruma ada dimana-mana, mulai dari di depan restoran, buku menu sampai dengan gambar di dinding. Terdapat dua private room yang bisa dijadikan satu untuk keperluan acara pribadi.
Uniknya, pada bagian atas didesain menyerupai bentuk sarang lebah untuk aksen penerangan pada malam hari. Jika duduk di samping jendela, maka pengunjung akan disuguhi oleh pemandangan kota Jakarta. Pada meja kasir di bagian depan, terlihat aneka macam sake yang djejerkan di meja panjang. Ya, selain sebagai Japanese Bistro, Tokyo Belly juga memang mengusung konsep sake bar untuk restorannya. Hal ini pula yang membuat jam tutup restoran ini lebih lama dibandingkan mallnya.
2 comments
ngilerrrrrrrrrr.. *itu burung biru nangkring ajeh*
ReplyDeletehalal ga sis?
ReplyDelete