Beberapa minggu yang lalu saya diundang untuk menghadiri Brunch at BonChon bersama beberapa food bloggers lainnya. Pada acara ini BonChon sekaligus memperkenalkan menu terbarunya yaitu BonChon Myun. Myun sendiri berarti mie dalam bahasa Korea. BonChon Myun ini menggunakan jenis mie yang disebut dengan memil guksu (buckwheat noodles). Menu Myun dapat dinikmati mulai bulan Maret ini di setiap outlet BonChon.

Menu Brunch with BonChon kali ini terdiri dari menu entree, main course, dessert dan drinks yang dapat dipilih sesuai selera. Berikut beberapa menu yang saya coba pada saat itu :

Spicy BonChon Bites (13,181K)

BonChon Bites ini menjadi favorit hampir setiap orang, potongan kecil daging ayam juicy dibalut dengan tepung dan saus BonChon ini memang lezat. Kematangan ayamnya pas sehingga meskipun kecil namun masih tetap juicy. Sausnya juga lezat dan cukup pedas.

Kimchi Soup (11,818K)

Saya mencoba Kimchi Soup dari BonChon yang berisi kimchi, daun bawang dan potongan tahu. Supnya memang terasa seperti Kimchi, sama-sama asam dengan hint pedas pada aftertastenya. Saya cukup suka dengan supnya yang hangat sekaligus segar.

Spicy Myun

 

Myun BonChon hadir dalam dua varian yakni Classic Myun dan Spicy Myun. Saat itu, seluruh orang di meja kami memesan menu yang sama yaitu Spicy Myun. Myun ini dilengkapi dengan fillet ayam yang digoreng tepung dan saus berwarna merah pekat dengan daging ayam cincang sebagai campurannya, sekilas mengingatkan saya pada saus bolognese. 

Sausnya terasa sedikit asam dan pedas dengan daging ayam cincang yang cukup banyak, sayangnya saya kurang begitu suka dengan tekstur myun yang kurang kenyal. Fillet ayamnya sendiri juga terasa hambar, saya lebih suka bila ayamnya dilumuri saus BonChon agar lebih lezat. Namun ternyata saya salah, ayam tersebut tidak seharusnya dimakan secara terpisah. Untuk menikmati BonChon Myun ini kita disarankan untuk mencampur ayam dan myun bersama dengan sausnya sehingga kelezatannya lebih merata dan si ayam tidak lagi hambar. Meskipun begitu, menurut saya, ayamnya tetap masih memerlukan bumbu tambahan sebagai penambah rasa.

Mochi Ice Cream (14,090K)

Untuk dessertnya kami dapat memilih antara snowflakes dan mochi. Pilihan dessert saya jatuh pada mochi BonChon yang memang sayang untuk dilewatkan. Saya suka paduan antara kulit mochi yang tipis dan kenyal dengan es krim yang dingin dan lembut. I can never get enough of  BonChon mochi!

BonChon Chicken
http://www.bonchonid.com/
Facebook  | Twitter 

(021) 5000 51

Yogyakarta memang terkenal dengan Gudeg yang lezatnya melegenda. Seperti makanan lainnya, rasa gudeg pun cukup bervariasi mulai dari yang basah sampai kering dan dari rasanya yang legit manis hingga yang dominan gurih. Gudeg Ceker Bu Joyo merupakan salah satu gudeg basah dengan citarasa gurih yang menonjol yang kerap saya kunjungi jika sedang ke Jogja.

Jangan mengharapkan menemukan papan nama untuk lesehan yang satu ini. Lokasinya yang berada di emperan toko emas samping pasar Beringharjo dan sebuah mobil tua berwarna putih di depannya menjadi ciri khas gudeg ceker ini. Untuk menikmatinya, pengunjung harus bersabar menunggu lesehan ini hingga pukul setengah sebelas malam.

BonChon Chicken merupakan pendatang baru di tengah restoran yang mengusung ayam goreng sebagai menu andalannya. Bertempat di Citywalk, siang itu saya berkesempatan untuk mengikuti food tasting BonChon Chicken bersama beberapa teman blogger lainnya. Sekilas mengenai BonChon, BonChon adalah salah satu restoran yang berasal dari Korea Selatan. Uniknya, mereka justru menjadi besar di New York sampai akhirnya berkembang ke Dubai, Singapore, Filipina, dll.

Meskipun menu utama mereka adalah ayam goreng, namun mereka mengklaim mereka berbeda dengan restoran fast food yang memang identik dengan ayam goreng sebagai menu andalannya. BonChon baru menggoreng ayam jika baru ada pemesannya, sehingga memerlukan waktu kurang lebih 10 menit sampai lemak di kulit ayam meleleh dan membuat tekstur kulit ayamnya renyah meskipun tanpa tepung. 

Karena alasan yang sama ini juga, BonChon menjamin bahwa ayam gorengnya mengandung 0 trans fat. 

Mereka juga memiliki standar sendiri untuk pemilihan ayamnya dimana mereka hanya menggunakan free range chicken yang telah dipilih berdasarkan beratnya. Untuk saus ayamnya, BonChon tidak menggunakan gula sama sekali melainkan hanya ekstrak buah-buahan sehingga aman untuk semua orang, termasuk penderita diabetes. 

Okay, enough talk. Let's eat.

Menu pertama adalah Bonchon Wraps yang terdiri dari Chicken Wrap, Bulgogi Wrap dan Spicy Chicken Wrap. Ketiganya diisi oleh daging atau ayam dengan jumlah yang generous dan sedikit sayuran sebagai pelengkapnya. Favorit saya : Spicy Chicken Wrap yang rasa pedasnya cukup kuat. Untuk Bulgogi Wrap sendiri masih kurang tasty menurut saya, seharusnya bumbu yang digunakan bisa lebih pekat lagi untuk mengangkat citarasa daging dan sayurannya. 

Kemudian, saya mencoba BonChon Bites. BonChon Bites adalah potongan kecil ayam yang digoreng kering, hampir seperti karaage dengan balutan bumbu khas BonChon. Karena ukurannya yang kecil, BonChon Bites jadi terasa lebih renyah ketika digigit.

Setelah itu food tasting berlanjut ke main coursenya. BonChon Chicken original dan BonChon Chicken Spicy mulai berdatangan ke meja kami. Dua-duanya lezat. Yang Original pun kulitnya sarat akan bumbu dari sausnya. Sedangkan yang Spicy ayamnya berwarna lebih gelap dan rasanya lebih pedas. Tekstur kulit ayamnya sangat bagus, tipis, renyah, dan tidak berminyak. Perpaduan yang pas dengan balutan saus BonChon yang didominasi oleh rasa manis sekaligus gurih di mulut.

 

Mochi ice cream dihidangkan sebagai hidangan penutup siang itu. dari 3 pilihan rasa yang tersedia, saya mencoba Mochi ice cream mocha dan strawberry. Mochi yang berisi es krim ini berbentuk seperti gyoza mini. Ketika digigit, kulit mochi yang tipis dan es krimnya sama-sama memberikan sensasi meleleh di mulut. Very creamy yet so smooth. Saran saya untuk makan mochi ice cream, tunggu sebentar sampai es di lapisan luar kulit mochi mencair, baru disantap. Dua mochi tidak akan cukup!

Thanks Mr Rizal & BonChon Indonesia. :)

BonChon Indonesia

http://www.bonchonid.com

1. Citiwalk Sudirman, Ground Floor. Telp. (021) 2555 6629

2. Grand Indonesia 5th Floor Sky Bridge. Telp. (021) 235 8009

3. Living World Alam Sutera, Ground Floor. Telp. (021) 292 39545

4. Supermal Karawaci, Ground Floor. Telp. (021) 542 20132

Meskipun tidak menggunakan daging kodok dalam pembuatannya, namun kodok tetap dicatut untuk menjadi nama masakan yang super lezat ini. Saya adalah salah satu penggemar ayam kodok. Bagaimana tidak, saya tidak mampu menolak ayam utuh tanpa tulang yang diisi oleh telur ayam dan daging ayam yang sudah dibumbui dan kemudian dipanggang. 

Resep ayam kodok ini saya peroleh dari tetangga yang kebetulan punya usaha katering. Karena lihat saya doyan makan, dengan baiknya beliau membagikan resep-resep masakannya yang enak-enak. Dari dulu sampai sekarang tidak pernah coba resep lain karena sudah jatuh hati sama resep ini. Si Mami juga sering membuat ayam kodok ini jika sedang ada acara spesial di rumah ataupun di kantornya. So far, nggak pernah ada yang nggak doyan. Meskipun pembuatannya sedikit merepotkan dan agak lama, tapi hasilnya benar-benar worth it. Super lezat!

AYAM KODOK

Bahan :

1 ekor ayam utuh

4 butir telur ayam rebus

2,5 ons daging sapi giling

100 ml susu cair

Bumbu ayam kodok :

2 butir telur, kocok lepas

3 sdm kecap inggris

garam, merica, pala bubuk

Bumbu olesan :

2 sdm mentega, cairkan

1 siung bawang putih, cincang halus

1 sdt merica hitam

Cara Membuat :

1. Ayam utuh dikuliti, jangan sampai sobek. Jika sobek segera jahit. Daging ayam yang telah dilepas cincang halus.

2. Rendam roti tawar dalam susu cair sampai hancur. Sisihkan.

3. Campur daging sapi dan daging ayam cincang. Tambahkan roti tawar yang telah hancur, bumbu, dan 2 butir telur. Aduk rata.

4. Masukkan semua daging dan telur rebus kedalam kulit ayam. Jahit kulitnya. Olesi kulit dengan mentega dan kukus hingga matang.

5. Letakkan ayam di loyang. Olesi dengan bumbu olesan, panggang di oven hingga kulit berwarna kecoklatan.

Sausnya bisa pakai saus macam-macam kok. Rasa-rasanya hidangan ini cocok dimakan dengan segala jenis saus. Ah, jadi kepingin makan lagi..

Lagi ada roti baguette di rumah, ntah kenapa saya langsung membayangkan cream soup. Si mami beli tapi nggak dipakai-pakai, jadi hari ini nasib si roti perancis ini berakhir jadi croutons untuk cream soup. Sup krim ayam ini enak dimakan hangat-hangat, apalagi kalau udara sedang dingin atau hujan. Makan sup hangat sambil duduk manis dan nonton DVD film George Clooney. Sounds good for a perfect gloomy evening.

Saya cuma pakai ayam karena di kulkas cuma punya paprika. Padahal akan lebih enak kalau sup krim ini memakai jagung manis dan jamur kancing. Ditambah brokoli juga boleh. Yang jelas pasti sama enaknya. Nggak perlu lagi keluar rumah buat beli sup krim lima-ribu-belum-termasuk-pajak itu kalau sedang ingin makan sup krim tiba-tiba. Satu resep ini hanya untuk satu panci kecil, tidak perlu takut terlalu banyak jadinya.

Chicken Cream Soup

Bahan :

2 sdm margarin

1/2 bh bawang bombay, cincang halus

1 sdm terigu

500 ml susu cair

150 ml kaldu ayam

1 potong dada ayam, rebus, potong dadu

garam, merica

Bahan Croutons :

baguette, potong serong 

2 sdm margarin, lelehkan

1 siung bawang putih, cincang halus (jika malas, bisa pakai garlic powder)

Cara :

1. Panaskan margarin. Tumis bawang bombay sampai harum. Masukkan terigu, aduk rata.

2. Tambahkan susu cair, kaldu ayam, garam, merica, masak hingga mendidih. Masukkan ayam, masak sebentar. Angkat.

3. Croutons : Campurkan margarin  leleh dan bawang putih. Oleskan ke baguette. Panggang sekitar 5 menit sampai kering. Potong kecil-kecil. Sajikan bersama sup krim hangat.

Si Mami beli sayap ayam, niatnya mau buat buffalo wings sendiri. Tapi sejak saya sudah mencoba buffalo sauce yang tersohor itu, saya nggak doyan dan nggak ada niat masak sendiri di rumah. Gabungan rasanya yang pedas sekaligus asam kurang cocok sama lidah saya yang terbiasa makan pecel. Hehehe..akhirnya daripada si sayap ayam tersia-sia, dimasak saja dengan resep detikfood yang kayaknya enak yang pastinya sudah dimodifikasi sesuai dengan bahan-bahan yang ada dirumah. 

Rasa bumbunya mantap, gurih meskipun tidak terlalu pedas seperti harapan saya. Untuk rasa yang lebih mantap lagi mungkin memang harus ditambahkan Tabasco dan saus BBQ siap pakai sebanyak 1 atau 2 sendok makan saja. Akhirnya sayap ayam ini malah gagal jadi lauk makan siang, karena keburu habis jadi cemilan.

Spicy Chicken Wing

Bahan :

10 sayap ayam, potong 2 bagian, cuci bersih, sisihkan.

75 g tepung terigu 

Bumbu, aduk rata  :

 2 sdm saus tomat botolan

 2 sdm kecap Inggris 

 1 sdm kecap manis 

 3 sdm saus cabai botolan 

 1 siung bawang putih, haluskan (saya hanya cincang kasar)

 1/4 cm jahe, parut (saya pakai sejumput jahe bubuk)

 1 sdt saus Tabasco  (saya skip)

 merica bubuk & garam  

 2 sdm paprika bubuk (saya tambahkan sendiri)

Cara membuat:

Saran saya : merendam ayam dalam bumbu dapat dilakukan di pagi hari apabila akan digunakan untuk makan siang agar bumbu lebih meresap. Simpan di wadah tertutup dan dapat ditaruh di kulkas. Segera keluarkan bila siap diolah.

Langsung saja ke resepnya ya .. =)

Bahan :

3 fillet dada ayam

1/2  buah Jeruk lemon

100 ml krim kental/cooking cream

1/2 sdt merica bubuk

1 sdt paprika bubuk

1 sdt garlic powder

1/4 sdt thyme (bisa di-skip)

1 sdm keju cheddar parut

garam secukupnya

4 sdm mentega/margarin, lelehkan

1 sdm peterseli, cincang. (saya nggak pakai).

Cara Membuat :

1. Rendam fillet dalam perasan air jeruk lemon. Lumuri dengan garlic powder, merica, garam, paprika bubuk, thyme dan krim kental. Terakhir campurkan mentega. Sisihkan kurang lebih 15 menit. Campurkan parutan keju cheddar.

2. Letakkan di loyang yang telah dialasi aluminium  foil dan diolesi mentega tpis-tipis. Panggang dalam oven bersuhu 200 derajat celcius selama 12 menit api bawah. Kalau tidak memiliki oven, bisa di-grill di atas teflon yang telah dioles sedikit mentega.

3. Sajikan dengan kentang. (boleh french fries, mashed potato, atau fritata..sesuai selera masing-masing. Hehee..)

Kemarin malam si Vani udah merengek-rengek minta dimasakin Salmon Steak. Cuma berhubung si Mami hari itu udah masak Gurame Asam Manis, jadi saya membujuk Vani untuk menunda masak-masaknya sampai besok. Eh dia mau tapi malah minta dibuatin Chicken Cordon Blue, padahal saya belum pernah buat sebelumnya. Tapi berbekal nekat akhirnya hari ini, meskipun pusing-pusing, saya berhasil bikin Chicken Cordon Blue ala restoran-restoran itu. Hehehee..

Bahan :

-  Dada ayam tanpa tulang dan kulit

-  Smoked beef atau beef bacon

-  Keju cepat leleh ( saya pakai kraft quickmelt ), iris tipis *mau tebal juga boleh, sesuai selera saja*

-  Merica garam secukupnya

-  1 Telur, kocok lepas

-  Tepung terigu

-  Tepung roti

Cara Membuat :

-  Pipihkan dada ayam yang sudah terbelah sampai ketebalannya kurang lebih 1/2 cm.

-  Bumbui dada ayam dengan lada dan garam, sisihkan sebentar.

-  Taruh satu lembar smoked beef dan satu lembar keju diatas dada ayam, lalu gulung hingga posisi keju dan smoked beef berada di tengah dada ayam.

-  Lumuri dada ayam dengan tepung terigu sampai merata. Kibaskan dada pelan-pelan untuk menghindari kelebihan terigu yang menempel.

-  Masukkan dada ayam ke kocokan telur dan gulingkan ke tepung roti hingga rata.

-  Jika ingin bumbu lebih meresap bisa didiamkan di kulkas kurang lebih 30 menit namun jika ingin langsung memasaknya dapat langsung digoreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan.

Sebagai pelengkapnya saya menggunakan french fries dan setup sayuran, biar nggak cuma makan daging doang nih si Vani. Untuk sayurannya bisa dimasak dengan cara direbus sebentar, dikukus, ataupun di-sautee dengan butter untuk menambah citarasa gurih.

Sedangkan untuk sausnya bisa diberi saus sesuai selera. Mushroom sauce, creamy sauce atau saus tartar cocok dimakan dengan ayam ini. Kalau saya karena waktu itu sudah malas dan keburu pusing, akhirnya saya cuma nemplokin mayonnaise di pinggir piring sama saus sambal. Hehehe...Yang penting jadilah. Si Vani juga lahap makannya, sampai habis 3 lho..