Bali : Where to Eat? (1)
Wednesday, February 19, 2014
Sampai
saat ini, Bali masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit baik
bagi turis domestik maupun internasional. Tidak heran jika hotel dan
restoran tumbuh dengan pesat layaknya jamur di
musim hujan. Khususnya di sepanjang kawasan wisata seperti Kuta,
Kerobokan dan Seminyak, kita bisa menemukan berbagai jenis masakan dan
restoran yang berjejer di sepanjang jalan. Kunjungan saya ke Bali
beberapa waktu yang lalu tentunya diisi dengan mencoba
beberapa restoran sekaligus untuk melepas rindu dengan masakan khas
Bali kaya bumbu yang selalu menjadi favorit saya.
DENPASAR
Sekilas,
Denpasar mungkin tidak terlihat menarik dibandingkan dengan kawasan
pantai Kuta dan Ubud yang penuh dengan benda seni. Tapi jangan salah,
jika ingin mencari makanan tradisional Bali yang
lezat, Denpasar menyuguhkan beberapa pilihan yang wajib dicoba,
antara lain:
Nasi Campur Bu Fauziah
Jl. Tanimbar No. 23, Denpasar Bali 80114
Nasi
Campur Bu Fauziah ini adalah salah satu nasi campur halal yang cukup
terkenal di Bali. Tempatnya tidak besar, hanya menggunakan bagian depan
dari rumah yang diubah
menjadi etalase panjang berisi aneka lauk nasi campur. Seporsi nasi
bungkus dibanderol dengan harga 17K dan berisi nasi putih, mie goreng,
telur asin, ayam sisit, sambal goreng daging dan sate sapi manis. Jika
mencari sayuran, tidak akan menemukannya di Nasi
Campur Bu Fauziah karena memang tidak ada menu sayuran yang disediakan
disini.
Sate
sapi manis dari Bu Fauziah adalah salah satu yang harus dicoba. Daging
satenya lembut dengan bumbu pekat berwarna kemerahan, dominasi rasa
manis terasa meresap ke
dalam daging sapi yang empuk. Lezat!
Warung Zaenah
Jl. Diponegoro No. 167, Denpasar Bali 80114
(0361) 223 820
Warung
Zaenah adalah salah satu warung nasi campur halal lainnya yang cukup
besar di Denpasar. Memiliki beberapa cabang, Warung Zaenah ini memiliki
menu yang hampir sama
dengan Warung Fauziah yang kini dikelola oleh anaknya.
Tempatnya
cukup besar dan lebih nyaman jika dibandingkan dengan Warung Fauziah.
Seporsi nasi bungkusnya juga diberi harga 17K. Lauk yang perlu dicoba di
Warung Zaenah ini
adalah Semur Ati Sapinya yang diberi bumbu kecap dengan sentuhan rasa
pedas dari lada.
Jl. Kroya Gang Cempaka No. 1 Kesiman Denpasar Bali
(0361) 262 996 / 0818 349451
Lawar
Kuwir legendaris ini belum lama pindah tempat dari yang sebelumnya
terletak di Jl. Tantular, sekarang berada di Jl. Kroya, tidak terlalu
jauh dari lokasi awalnya.
Jika menggunakan mobil, maka mobil hanya bisa diparkir di depan gang.
Warung ini buka dari pagi hingga siang hari.
Kuwir
adalah itik surati yang lebih dikenal sebagai mentog/entog. Penyajian
sayur khas Bali yang terbuat dari nangka ini dicampur dengan suwiran
daging kuwir yang telah
dimasak sebelumnya. Seporsi lawar kuwir dapat dihidangkan dengan Sate
Lilit Bebek dan Jukut Ares (semacam sayur Bali yang terbuat dari batang
pisang dan dicampur bumbu Basa Genep). Kedua pelengkap ini yang justru
menurut saya perlu diacungi jempol.
Jukut
aresnya gurih pedas dengan irisan batang pisang yang sudah lunak namun
masih tetap memilki tekstur. Sementara Sate Lilit Bebeknya sangat lembut
dan
juicy dengan bumbu yang meresap ke dalamnya.
SANUR
Warung Mak Beng
Jl. Hang Tuah No. 45 Sanur Bali 80227
Jika
menyebut Sup Ikan di Bali pastilah identik dengan Warung Mak Beng.
Warung ini telah mulai berjualan sejak tahun 1941 dengan menu Sop Ikan
dan Ikan Goreng. Tempatnya
cukup besar dan ditata cukup sederhana. Saya memesan seporsi nasi putih
lengkap sup ikan beserta ikan goreng (28K).
Sup ikan berisi potongan daging, kepala ikan serta irisan timun dengan kuah yang
oily dan berwarna kekuningan yang berasal dari penggunaan kunyit. Sup ikan ini memiliki rasa yang gurih dan sedikit pedas. Potongan
daging ikan goreng yang dilengkapi sambal menurut saya juara enaknya.
Garing di bagian luar serta gurih dan lembut di bagian dalamnya.
Sengaja
ikan goreng di Mak
Beng tidak diberikan banyak bumbu untuk tetap menjaga rasa asli ikan
segar yang sedikit manis. Sambal pelengkapnya juga cukup enak.
Depot Bu Noor
Jl. Hang Tuah Sanur Bali 80227
Setelah
membaca review dari blog teman, saya memutuskan untuk langsung membandingkan
sendiri sup ikan yang berada tepat di seberang Warung Mak Beng ini.
Tempatnya sangat kecil,
hanya ada satu meja panjang serta bangku kayu yang memenuhi warung,
sementara pengunjung berdesakan makan di kedua sisinya. Dari segi
kenyamanan, Depot Bu Noor memang masih di bawah Mak Beng.
Depot
Bu Noor hanya menyediakan satu menu yaitu Sup Ikan (10K) yang bisa
disajikan dengan atau tanpa nasi putih. Seporsi sup ikan berisi
potongan tebal daging ikan yang
dimasak dalam kuah bening kekuningan. Meskipun tampak lebih bening,
tapi kuahnya terasa menyegarkan dengan sensasi rasa gurih dan pedas.
Sup
ini saya rasa memang lebih gurih, lebih segar dan lebih pedas
dibandingkan dengan Mak Beng yang terletak di seberangnya. Jangan
heran jika anda mendapat ikan yang berbeda setiap kali bersantap disini
karena sang penjual memang menggunakan berbagai macam ikan untuk
supnya. Yang penting ikannya
harus segar dan besar agar tidak hancur karena proses masak yang cukup
lama.
KUTA
Nasi Pedas Bu Hanif
Jl. Raya Kuta (di ujung jalan, depan pasar Kuta), Bali
Beberapa
tahun terakhir popularitas nasi pedas di Bali memang semakin meningkat.
Yang paling banyak dicari tentu saja tidak lain adalah Nasi Pedas Bu
Andika yang terletak
di seberang outlet Joger. Berhubung saya pernah mencoba Nasi Pedas Bu
Andika dan tidak terlalu terkesan dengan masakannya (kecuali kulit
ayamnya yang memang adiktif itu), akhirnya kali ini saya mencoba nasi
Pedas lain yang direkomendasikan oleh beberapa orang.
Sebenarnya
tidak ada yang istimewa dengan nasi pedas baik dari masakan maupun
tempatnya. Nasi pedas merupakan nasi putih dengan pilihan lauk dan sayur
yang kemudian diberikan
sambal yang pedas menyengat sebagai ciri khas nasi pedas.
Nasi Pedas
Bu Hanif ini bisa jadi pilihan jika ingin makan nasi pedas yang halal,
karena Bu Hanif yang juga seorang muslim tidak menyediakan menu berbahan
babi/pork. Lauk dan sayur yang disajikan
juga beraneka ragam, mulai dari ikan, telur, ayam, tahu tempe, sayur
kangkung, tumis kacang panjang, pare hingga sayur sawi.
Hampir seluruh
lauk terasa seperti masakan jawa yang lebih dominan manis. Menurut sang
penjual, hanya sambal-nyalah yang benar-benar
pedas dari seluruh lauk dan sayuran yang ada. Sambalnya memang pedas
menyengat. Saya yang biasanya tahan pedaspun sampai mengeluarkan
keringat sembari menikmati masakan rumahan ala Nasi Pedas Bu Hanif.
Mamasan
http://mamasanbali.com/ Jl. Kerobokan No. 135 Br. Taman, Bali
(0361) 730 436
Mamasan
adalah salah satu dari dua restoran milik Chef Will Meyrick yang
berlokasi di Bali. Saya menyambangi Mamasan yang memiliki konsep
casual dining dengan bangunan yang didominasi oleh warna hitam di
luarnya. Dari depan Mamasan tampak tidak terlalu besar, namun bagian
dalamnya lebih luas daripada yang saya kira.
Tempatnya
terdiri dari 2 lantai dan nyaman dengan langit-langit yang cukup
tinggi. Mengambil konsep “Inggris kolonial tahun 1920an di Shanghai”,
Mamasan menciptakan
ambiance yang nyaman, elegan namun casual dengan penggunaan
lantai kayu, dinding bata serta beberapa lukisan besar bernuansa Asia
dengan warna terang. Menunya masih konsisten menghadirkan menu Asia yang
merupakan spesialisasi Chef Meyrick, beberapa di
antaranya mengingatkan saya akan menu-menu serupa di E&O, Jakarta.
Green Goddes (35K)
Toys Story III (40K)
Minuman
bernama unik ini terbuat dari nanas segar, lemon, kelapa, foam markisa
dan mie jelly. Ukuran gelasnya kecil, tapi rasanya enak. Perpaduan
buah-buahan ini terasa
menyegarkan dengan manis yang pas. Mie Jelly memberikan tambahan
tekstur pada minuman ini.
Recommended!
Roasted Duck with Shanghai Noodles Duck Wonton & Bokchoy (90K)
Singkatnya,
ini merupakan hidangan mie dengan irisan bebek panggang, pangsit bebek
dan bokchoy. Sepintas terlihat tidak ada yang istimewa, tapi begitu
dicicipi, rasanya
memang benar-benar enak. Mienya berdiameter kecil dan kenyal, bebek
panggangnya empuk dan juicy. Pangsit bebeknya berlumur saus yang terasa
manis gurih, super yummy!
Sichuan Slow Braised Short Rib Beef with Chili Bean Paste (98K)
This is so darn good!
Benar-benar salah satu masakan daging terbaik yang pernah saya coba. Potongan tebal
short rib beef ini dimasak dalam kuah merah ala Sichuan yang
pekat. Di bagian bawahnya terdapat mie lebar yang mirip dengan kwetiau.
Kuahnya ternyata tidak sepedas penampakannya, masih terasa gurih dan
sedikit asam juga.
The short rib? It’s food to die for. Dagingnya benar-benar juicy
dan super empuk namun masih tetap memiliki tekstur. Bumbu kuahnya
meresap hingga ke dalam daging, lemak di sela-sela dagingnya terasa
meleleh di mulut. Menulis kembali rasa hidangan
ini saja sudah bisa membuat saya menerbitkan air liur.
UBUD
Nyuh Kuning, Ubud Bali 80571
Ubud
memang terkenal dengan masakan bebek crispynya. Namun kali ini saya
tidak bertandang ke Bebek Tepi Sawah ataupun Bebek Bengil. Saya mencoba
Laka Leke yang memiliki
menu andalan serupa. Mencarinya memang agak cukup sulit karena tidak
terletak di samping jalan raya, tapi pencariannya cukup worthed.
Lokasinya cukup luas dengan kolam dan patung-patung bebek di bagian
depannya. Area makannya cukup luas, beberapa saung tampak
di beberapa sisi restoran jika pengunjung menginginkan suasana yang
lebih privat. Dua area besar terdapat di tengah lapangan kecil yang
memiliki pemandangan sawah, terdapat pula dua deret meja yang dapat
digunakan untuk makan dengan gaya lesehan.
Ternyata
lapangan kecil tersebut adalah tempat pertunjukan tari yang ada di Laka
leke pada hari-hari tertentu. Jadi pengunjung dapat bersantap malam
sambil menikmati pertunjukan
tari tradisional yang berbeda-beda setiap harinya. Tidak ada tiket
khusus untuk menonton pertunjukan tersebut, hanya saja tax yang
dikenakan akan naik dari 15% menjadi 21% kalau saya tidak salah.
Seporsi
hidangan ini berisi setengah ekor bebek yang digoreng kering, nasi
putih, serombotan (sayuran khas Bali) dan 3 macam sambal. Bebek Laka
Leke memiliki lapisan kulit
yang super renyah ampai tidak ada lagi lapisan lemak di bawah kulit
bebek seperti pada umumnya. Meskipun melalui proses pemasakan deep
fried, bebeknya tidak berminyak, bahkan saya tidak melihat sisa tetesan
minyak di piring. Dagingnya empuk, rempah-rempah
yang digunakan cukup meresap dan memberikan rasa gurih yang pas.
Ditemani oleh sayur yang
fresh dan sambal matah yang pedas di tengah semilir angin persawahan membuat santap siang saya bertambah menyenangkan.
(to be continued...)
1 comments
OMG those are very yummy & instantly make me hungry :9
ReplyDeleteThanks for the recommendation
Btw, I'm holding my first giveaway, come join it at OhDearBumblebees' Giveaway~*
Have a nice day!
xx,
http://felishmichelle.blogspot.com/