Introducing : CRONUT
Wednesday, July 24, 2013
Cronut
mungkin merupakan sebuah kata asing di telinga kita, namun tidak bagi
sebagian warga New York. Sejak beberapa bulan yang lalu, Cronut menjadi
salah satu topic perbincangan hangat di antara mereka. Cronut sendiri
adalah gabungan
kata dari “Croissant” dan “Donut”. Kata ini diambil dari bentuknya yang berlubang di tengah menyerupai donat namun dengan tekstur ringan dan
berlapis-lapis seperti halnya croissant.
Cronut
ini pertama kali diciptakan oleh seorang finalis Outstanding Pastry
Chef versi James Beard Award 2013, Dominique Ansel. Cronut terbuat dari
adonan croissant yang dibentuk seperti donat dan kemudian digoreng.
Ketika dijual, cronut
langsung mendapat respon positif.
Terhitung ratusan orang rela
mengantri di bakery milik Ansel untuk mendapatkan pastry persilangan
antara Perancis dan donat yang merupakan kudapan khas Amerika yang habis
dalam waktu satu jam saja. Antusiasme masyarakat yang
begitu tinggi ini membuat cronut diprediksi akan menjadi ‘the next trend of dessert’ setelah Red Velvet dan Rainbow Cake yang telah lebih dulu
mewabah.
Di
Jakarta, Cronut bisa didapatkan di Mandarin Oriental (MO) Cake Shop di
Mandarin Oriental Hotel. Chef MO Jakarta melakukan riset mengenai
metode pembuatan cronut dan melakukan beberapa kali percobaan sampai
akhirnya mendapatkan tekstur
yang diinginkan.
Cronut
buatan MO Jakarta diberi nama “Kronut” yang memiliki ukuran sedang,
tidak terlalu besar dengan tinggi sekitar 5 cm. Lapisan luarnya berwarna
kuning keemasan dan bertekstur renyah bertabur campuran antara gula
pasir dan cinnamon
bubuk dengan hiasan krim vanilla dan almond slices pada bagian atasnya. Bagian tengahnya berlubang layaknya donat pada umumnya. Satu Kronut dibandrol dengan harga 25K, belum disertai tax sebesar 10%.
One bite and I’m hooked.
Pantas
saja Kronut ini begitu digilai. Rasanya memang juara. Metode menggoreng
menjadikan lapisan luarnya terasa renyah dan manis karena taburan gula
pasir dan cinnamon bubuk. Saat digigit, aroma
butter yang wangi langsung terdeteksi oleh lidah. Bagian dalamnya
terdiri dari adonan croissant berlapis-lapis yang terasa empuk dan
lembut berpadu dengan manisnya krim vanilla yang wangi.
Jika
Dominique Ansel menjual varian Cronutnya dengan beberapa varian rasa,
Mandarin Oriental hanya menyediakan satu macam rasa saja, yaitu krim
vanilla. Untuk mendapatkannya pun tidak bisa langsung datang, melainkan
harus melakukan pemesanan
sehari sebelumnya. Kronut dari MO Jakarta ini disarankan untuk
mengkonsumsinya tidak lebih dari 6 jam penyimpanan. Menyimpannya terlalu
lama akan mengakibatkan adonan Kronut tidak lagi ringan dan renyah
melainkan basah dan mengempis karena lapisan krim dan
taburan gula pasir.
Ketika melakukan pemesanan, pelayannya pun akan memastikan jam pengambilan Kronut.
Mereka menyesuaikan pengisian krim ke dalam Kronut dengan jam
pengambilan agar kualitas Kronut tetap terjaga. Namun bahkan setelah
lewat 6 jam penyimpanan dalam
lemari es (saya beli jam 5 sore dan baru dimakan jam 3 pagi untuk
kudapan sahur), Kronut MO Jakarta masih tetap terasa enak.
Pemesanan
Kronut di MO Jakarta tidak disertai dengan batasan minimum, jika hanya
ingin mencoba satu buah maka akan tetap dilayani. Hanya saja, mengingat
Kronut ini lezat, anda pasti akan menyesal jika hanya membeli satu buah!
The Mandarin Oriental Cake Shop
Mandarin Oriental Hotel
Jl. M.H Thamrin PO BOX 3392, Jakarta 10310
(021) 2993 8823
1 comments
Hello!
ReplyDeleteReally love your review here,
Mungkin bantu update untuk harga saja,
Terakhir kali makan disini (July 2014) harga per pcs 42,500 sudah termasuk tax.
Really worth it though, the taste still marvellous and outstanding!
Definitely crave for more :)
drop by my blog ;)
http://borntobite.blogspot.com