Beberapa
minggu yang lalu saya diundang ke food tasting yang diselenggarakan oleh
The Playground yang baru saja membuka outlet terbarunya di Street Galery,
Pondok Indah Mall. Masih berkonsep sama dengan cabang terdahulunya di Plaza
Indonesia, The Playground berusaha membangun ambiance yang nyaman dengan
interior dan furnitur yang menyerupai taman bermain untuk anak-anak.
Di
jaman sekarang, begitu banyak jenis makanan lezat yang siap dipilih
kapan saja kita mau. Sayangnya, tidak semua makanan lezat yang tersedia
baik untuk kesehatan. Salah-salah, makanan yang kita konsumsi justru
dapat menimbulkan penyakit
jika dikonsumsi terlalu banyak. Di sisi lain, kesadaran masyarakat akan
kesehatan juga semakin tinggi.
Hal ini kemudian yang memicu berubahnya gaya hidup masyarakat seperti diet,
food combining, dan lainnya. Semakin banyak masyarakat yang
membatasi makanannya dari bahan atau jenis makanan yang dianggap
merugikan kesehatan, salah satunya adalah es krim. Banyaknya kandungan
susu, gula dan krim dianggap tidak baik bagi kesehatan
jika dikonsumsi terlalu sering. Padahal sebagai negara tropis, es krim
pasti menjadi favorit banyak orang Indonesia untuk dinikmati pada saat cuaca
panas.
Sendoknya terletak di balik tutup es krim. Praktis dan higienis! |
Minggu lalu saya diundang oleh Calais untuk mencicipi produk terbarunya yang baru diluncurkan tanggal 8 Mei kemarin yaitu varian minuman yang bertajuk Pink Series. Pink Series ini sengaja diluncurkan untuk memperingati hari Ibu yang jatuh pada tanggal 12 Mei, sehingga warna minumannya pun bernuansa pink yang juga identik dengan wanita.
Bulan April hingga Juni merupakan musim
panen asparagus di Eropa.Sayangnya, sayuran kaya antioksidan dan berserat ini tidak
dapat ditemukan di Indonesia dengan mudah, terutama untuk asparagus putih. Untuk
itu, Scusa meluncurkan promosi menu terbarunya yaitu White Asparagus Affair
untuk memperkenalkan citarasa asparagus putih segar yang diimpor langsung dari Peru kepada masyarakat.
Sebagai penggemar kuliner, tentunya saya tidak akan melewatkan
kesempatan untuk datang ke Festival Jajanan Bango (FJB) yang hadir sekali setahun.
Terlebih lagi saya mendapat undangan dari Alchemy Creative Communications untuk
menghadiri acara tersebut. Kali ini, mengambil tempat di Parkir Barat Senayan,
Jajanan Bango menyelenggarakan festival kuliner nusantara sekaligus untuk sebagai
penutup roadshow Festival Jajanan Bango 2013 yang sudah diadakan di beberapa kota
seperti Bandung, Malang, Surabaya dan Semarang.
Saya datang sekitar jam 10, saat itu tampak pakar kuliner,
Bondan Winarno bersama dengan Cynthia Lamusu sedang mengitari lokasi seraya sedikit
menjelaskan mengenai hidangan–hidangan yang tersaji di setiap booth. Lokasi FJB memang cukup luas dengan dua deretan
panjang booth-booth kuliner di bagian kanan dan kiri. Di bagian tengahnya
terdapat area makan yang dilengkapi dengan tenda sebagai pelindung dari panas dan
hujan.
Dari sekian banyaknya booth kuliner di FJB 2013, terdapat sepuluh legenda kuliner Nusantara pilihan Bango yang hadir di seluruh kota pelaksanaan yaitu antara lain Tengkleng Klewer Ibu Edi (Solo), Mie Koclok Mas Edy (Cirebon), Sate Jamur Cak Oey (Yogyakarta), Tahu Tek Telor Cak Kahar (Surabaya), Lontong Balap Pak Gendut (Surabaya), Sate Klatak mas Adi (Yogyakarta), Mie Aceh (Sabang), Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih (Jakarta), Nasi Pindang Pak Ndut (Semarang) dan Oseng-Oseng Mercon Bu Narti (Yogyakarta), sedangkan sisanya dipenuhi oleh kuliner local khas daerah masing-masing.
Dari sekian banyaknya booth kuliner di FJB 2013, terdapat sepuluh legenda kuliner Nusantara pilihan Bango yang hadir di seluruh kota pelaksanaan yaitu antara lain Tengkleng Klewer Ibu Edi (Solo), Mie Koclok Mas Edy (Cirebon), Sate Jamur Cak Oey (Yogyakarta), Tahu Tek Telor Cak Kahar (Surabaya), Lontong Balap Pak Gendut (Surabaya), Sate Klatak mas Adi (Yogyakarta), Mie Aceh (Sabang), Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih (Jakarta), Nasi Pindang Pak Ndut (Semarang) dan Oseng-Oseng Mercon Bu Narti (Yogyakarta), sedangkan sisanya dipenuhi oleh kuliner local khas daerah masing-masing.
Beberapa minggu yang lalu, saya mendapat undangan dari Outback untuk
acara blogger gathering di Kuningan City.
Dalam kesempatan itu, kami berkumpul untuk mencoba menu-menu andalan
restoran yang berasal dari Australia ini. Seperti yang kita tahu, saat ini
Outback memiliki beberapa cabang yakni diantaranya Pondok Indah Mall, Ratu
Plaza dan Kuningan City. Restoran yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2001
ini mengandalkan steak sebagai menu utamanya. Daging yang digunakan kebanyakan
merupakan daging sapi angus bersertifikat sehingga kualitasnya tidak perlu
diragukan lagi.
Outletnya di Kuningan didominasi oleh furnitur kayu dan bernuansa
hangat. Di dekat pintu masuknya terdapat bar yang dipenuhi oleh botol-botol
wine dan aneka minuman beralkohol karena Outback juga menyediakan beberapa
cocktail sebagai pelengkap menunya. Tidak ketinggalan pula appetizer, salad,
soup dan pasta yang bisa dipilih jika sedang tidak ingin makan steak.
Dua minggu yang lalu saya diundang oleh Indonesian Foodblogger (IDFB) untuk menghadiri acara cooking class yang bertempat di Ten Ten Tempura House, salah satu restoran yang dikelola oleh Boga Group. Meskipun acaranya berlangsung cukup pagi, namun antusiasme peserta-peserta cooking class tetap tidak surut. Bahkan beberapa dari kami, termasuk saya datang sebelum pintu depan mall dibuka.
Cooking class kali ini bertempat di Ten Ten Plaza indonesia yang kental dengan nuansa modern yang didominasi oleh kayu-kayu terang yang menghiasi interior hampir seluruh ruangan. Sistem penerangan dan beberapa pernak-pernik unik yang dipajang di lemari dan membuat suasana restoran terasa hangat. Sekilas serupa dengan outletnya yang pernah saya kunjungi di Pondok Indah Mall (review bisa dibaca disini).
Cold Stone Creamery Indonesia memiliki sebuah program baru yaitu Ice Cream Party. Ice Cream Party ini bukan berarti isinya adalah makan-makan aneka es krim Cold Stone. Konsep acaranya kurang lebih sama dengan Coffee Talk yang dimiliki oleh Starbucks. jadi kita akan dibekali oleh pengetahuan mengenai sejarah es krim hingga bagaimana menikmati es krim secara tepat.
Kali ini saya bersama beberapa teman blogger datang ke Senayan City. Acara kemudian dibuka dengan icebreaker dari Cold Stone dengan memperkenalkan nyanyian uniknya yang berjudul Banana Unite yang harus diikuti oleh peserta ice cream party lengkap dengan gerakannya. Ternyata, nyanyian tersebut bisa direquest pengunjung jika mau melihat sang ice cream maker Cold Stone bernyanyi dan berjoget dengan penuh semangat. :)
Selanjutnya kami diberikan penjelasan secara singkat mengenai sejarah es krim dan juga Cold Stone. Ternyata es krim pertama kali ditemukan oleh bangsa Cina dan terbuat dari salju yang diberi tambahan sari buah atau madu untuk dihidangkan kepada sang Raja. Semakin lama, es ini mengalami perkembangan dan dibuat dengan campuran susu sapi lalu dibekukan. Mulailah es krim ini dikenal oleh masyarakat luas hingga saat ini.
Cold Stone sendiri memiliki keunikan pada konsepnya. Dengan menggunakan batu granit beku sebagai wadah untuk mencampur es krim dan toppingnya, mereka juga menyediakan aneka varian rasa es krim dan toppingnya seperti brownies, cookies, chocolate chips hingga aneka buah-buahan segar. Pengunjung bebas berkreasi dengan campuran es krim pilihannya sendiri-sendiri.
Kami diperkenalkan kepada tiga jenis basic ice cream Coldstone yaitu sorbet, coklat dan sweet cream. Tiga basic ice cream inilah yang nantinya bisa dimodifikasi menjadi berbagai macam rasa. Sorbet yang terbuat dari air & citrus ini biasanya diubah menjadi es krim rasa buah nan segar, coklat diubah menjadi mocha, coffee dan variannya sedangkan sweet cream bisa diubah menjadi bubble gum, pistachio dan lain-lain.
Setelah diberikan beberapa topping pilihan dan 3 basic ice cream kami diminta untuk berkreasi sendiri menggunakan campuran sesuai selera. Saya paling suka dengan campuran antara sorbet dan sweet cream, rasa manis dan creamynya menjadi lebih seimbang karena tekstur sorbet yang segar dan ringan. Saya juga mencicipi es krim varian terbarunya yakni bubble gum. Lucunya, tekstur si bubble gum ini sangat creamy dan cenderung agak sticky, mirip seperti permen karet.
Setelah itu kami juga diberikan kesempatan untuk menjadi ice cream maker di Coldstone dan dapat membawa pulang es krim hasil karya kami. Sayangnya, es krim Cold Stone ini memang memiliki karakteristik yang mudah meleleh sehingga lebih baik segera dihabiskan begitu sudah dihidangkan.
Acara Ice cream party ini cukup seru dan fun karena para staf yang juga ramah-ramah. Jika Ice Cream Party ini merupakan program yang dapat diikuti oleh orang dewasa, maka Cold Stone juga menciptakan program Kids Creation dimana anak-anak bisa mencoba sendiri mencampur es krim ala Coldstone dibantu oleh para ice cream maker.
Cukup seru bukan?
Terima kasih Cold Stone Creamery Indonesia!
Cukup seru bukan?
Terima kasih Cold Stone Creamery Indonesia!
Cold Stone Creamery Indonesia