Bulan
Oktober yang lalu Jakarta Culinary Festival kembali hadir di Jakarta. Bertempat
di salah satu pusat perbelanjaan besar di pusat kota, JCF dihadirkan khusus
bagi para pecinta kuliner. Bagaimana tidak? JCF menghadirkan berbagai stand
dari aneka restoran terkenal seperti Amuz, Otel Lobby, Turkuaz, dll. Belum lagi
bintang tamunya yang tidak main-main, puluhan chef baik dalam negeri maupun
luar negeri menjadi pengisi acara dan cooking show yang ada di hampir setiap
harinya. Sebut saja William Wongso,
Vindex Tengker sampai George Calombaris dan Mario Batali ada disini.
Kali ini
saya diundang untuk hadir di acara Closing Dinner JCF 2012 : Eat, Drink &
Donate yang menghadirkan masakan dari 7 chef ternama Indonesia di hari terakhir
JCF 2012 yang bertempat di Pop Up Restaurant. Ketika saya datang, welcome drink sudah siap untuk dicicipi,
tapi saya tidak ikut mencicipi karena terdapat campuran vodka di dalamnya.
Cold Appetizer
Tuna Carpaccio with Okinawa Sauce and
Daikon Salad
by Chef Hugo Adrian (Blowfish Kitchen
& Bar)
Saya suka
sekali tunanya, juicy dan sangat
segar. Saus Okinawa ternyata memiliki rasa wasabi yang cukup kuat, saya bukan
penggemar wasabi, tapi rasanya saus tersebut masih cocok dengan tuna carpaccio
yang dihidangkan. Tambah lagi daikon salad yang bertekstur renyah dengan
sedikit aroma pedas dari irisan tipis cabai merah diatasnya.
Hot appetizer
Grilled King Prawn with Green Curry
Espuma
By Chef Arimbi Nimpuno (co founder and
Lifestyle Guru of Lifestyle Studio and Arimbi Kitchen)
Pertama
kali menu tersebut datang, saya agak kecewa melihat king prawnnya hanya seukuran udang
biasa. Belum lagi kerupuk yang di sekeliling piring yang menurut saya kurang
cocok menjadi elemen hidangan ini. Udangnya dimasak dengan baik, tapi rasanya
biasa saja. Satu-satunya yang menarik adalah green curry yang berbentuk foam lembut, bumbunya terasa kaya tapi tetap
mild, tidak seperti makan kari pada
umumnya.
Soup
Pumpkin Soup with Foie Gras
By Chef Sandra Djohan (chef and owner
of Epilogue Restaurant)
Supnya hadir
dengan konsistensi yang pas, tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental.
Dibumbui dengan baik sehingga tidak terlalu banyak rasa yang menutupi rasa asli
si labu sendiri. Campuran rasa manis dari labu berpadu apik dengan gurihnya
krim dan kaldu. Potongan foie gras (hati angsa) tidak kalah lezatnya,
teksturnya sangat lembut dan gurih. Me likey.
Pasta
Ravioli Stuffed with Cepe Mushroom,
Yellow Pepper Sauce
By Chef Giafranco Beltrame (Executive
Chef of Casa D'oro - Kempinski Indonesia)
Ravioli
saya terhidang dengan kematangan yang pas,
al dente. Cincangan Cepe mushroom(nama sejenis jamur) di dalamnya cukup enak,
sausnya menebarkan aroma khas paprika yang rasanya tidak sekuat aromanya. Saya
suka Cheese Tuile yang sangat cheesy
dan gurih.
Fish
Steamed Fega Barramundi, Ginger Scented Rice &
Lime Coconut Sauce
by
Chef Gilles Marx (Chef Founder/Owner AMUZ Gourmet)
Ginger
scented ricenya terasa hampir seperti nasi uduk,
ikan barramundi/kakap putih dimasak sempurna, tidak menjadi terlalu kering
ataupun flaky. Sausnya terasa rich
sekaligus segar karena campuran lime ditambah lagi dengan Salmon roe yang fresh
membuat masakan yang satu ini terasa lezat dan perfectly blended.
Palate Cleanser
Orange Granita with Lemon Sorbet
by Ismaya Catering
Refreshing!
Dominasi rasa asam dan sedikit rasa manis serta segarnya rasa jeruk berpadu
apik. Cocok sekali sebagai minuman penetral lidah setelah mencicipi beberapa
hidangan sebelumnya.
Meat
Roasted Bultarra Saltbush Lamb
Shoulder Rack with Mustard and Tarragon, Radish Agnolotti, Salsa Verde and
Cepes Jus
by Chef Vindex Tengker (Executive Chef of The Dharmawangsa Hotel ; the Judge of
Masterchef Indonesia Season 1)
Salah satu
dari masakan yang paling lezat yang saya makan malam itu. Saya menyukai hampir
seluruh komponennya. Bultarra Saltbush Lamb yang memang terkenal dengan
dagingnya yang lebih lezat dan lembut dibandingkan dengan daging domba lainnya
ini dimarinasi dengan baik dan dimasak dengan tingkat kematangan medium.
Meninggalkan rona pinkish pada daging
bagian tengahnya. Aroma tarragon tercium hingga ke bagian dalam dagingnya. Seluruh
elemen pendukungnya pun mampu menonjolkan rasa daging dombanya. Pada beberapa
bagian, aroma tarragon memang menyengat sehingga terasa agak menganggu, tapi
selebihnya tidak ada keluhan. Lezat!
Dessert
Golden Hazelnut Praline served with
Amaretto Nougatine Ice Cream
by Chef Steve Diaz (Executive Pastry
Chef of Collete & Lola)
Dessert
ini layak untuk dapat dua jempol. Pertama tentu saja karena rasanya dan kedua
karena tampilannya yang cantik. Sesuap praline ini saja sudah bisa
menggambarkan kelezatannya. Paduan coklat dan hazelnutnya sangat creamy, bagian
dalamnya terdapat layer berupa lapisan coklat yang bertekstur renyah.
Raspberry
Coulisnya meninggalkan jejak asam yang menyegarkan pada praline. Es krim
Amaretto Nougatine melengkapi sajian penutup ini dengan manis. Yah, saya tidak
tau Amaretto adalah sejenis minuman beralkohol sampai saya mencobanya. Aroma
dan rasanya cukup kuat, tapi memang merupakan paduan yang pas bagi hazelnut
praline yang rich dan creamy tadi. I just love this scrumptious dessert.
Sebenarnya
Closing Dinner ini dilengkapi dengan wine
pairing oleh Yohan Handoyo (Dimatique
International). Namun, lagi-lagi saya tidak bisa mencicipinya. Untuk detail
lebih jelasnya, bisa diintip di blog foodies yang lainnya. Overall, saya sangat
menikmati acara malam itu, karena bisa berkumpul dengan blogger lain sambil menikmati makanan lezat dari para Chef ternama. Thanks to JCF 2012 & Goorme.