Kuliner Banjarmasin
Monday, November 12, 2012
Beberapa minggu yang lalu saya mengunjungi Banjarmasin
untuk menghadiri pernikahan seorang teman. Tentunya, kesempatan ini tidak saya
lewatkan untuk bisa sedikit mencicipi hidangan khas Banjarmasin.
Seperti yang kita tahu, Kota seribu sungai ini
memiliki kuliner yang cukup beragam, mulai dari makanan berat seperti Soto
Banjar, Ketupat Kandangan, Nasi Kuning sampai ke aneka kue tradisional yang
jenisnya mencapai lebih dari 40 macam. Sebut saja diantaranya Kue Bingka,
Kakaraban, Kikicak, amparan tatak dan wadai. Beberapa makanan yang sempat kami
cicipi antara lain:
Lontong Orari
Lontong Orari adalah destinasi kuliner pertama kami yang
direkomendasikan oleh salah seorang supir taksi setempat. Rupanya, tempat ini
merupakan salah satu primadona kuliner Banjarmasin. Tempatnya ditata dengan
konsep rumah panggung ala Banjar, kurang lebih dapat menampung hingga -/+ 60
pengunjung. Menunya cukup sederhana, hanya dua menu yang disediakan yaitu nasi
kuning dan lontong. Pilihan lauknya yang disediakan antara lain haruan (ikan
gabus), telur, ayam, dobel ayam ataupun dobel telur yang dapat disesuaikan
dengan selera masing-masing pemesan. Saya sendiri memesan lontong dengan
tambahan lauk berupa haruan dan telur.
Lontongnya berbentuk segitiga panjang, satu porsi berisi
2 lontong yang ukurannya besar dilengkapi dengan kuah nangka muda yang mirip
opor. Sebutir telur rebus dan potongan ikan haruan ditaruh di atasnya. Melihat
pesanan teman saya, ayam di Orari ini juga dimasak dengan cara yang sama dengan
ikan haruan. Ikan haruan goreng masak habang ini memiliki semburat rasa pedas
manis yang cocok sekali dengan kuah nangka yang gurih. Ketika keduanya
tercampur di piring, rasanya sungguh lezat.
Biasanya, orang Banjar menyantap hidangan ini tidak
menggunakan sendok, melainkan dengan tangan langsung.
Sayangnya, kami tidak sempat menanyakan harga masing-masing menu, yang jelas untuk 3 porsi lontong Orari plus lauk-lauk dan juga minumnya kami harus merogoh kantong sebesar 120K.
Warung Tenda Biru Gambut
Warung tenda biru ini terletak tidak jauh dari Pasar
Gambut, Banjarmasin. Tampilannya memang benar-benar seperti warung, hanya
tersedia meja meja panjang dan bangku-bangku seadanya, tanpa kursi empuk
apalagi pendingin udara. Di depannya sudah disiapkan dua meja yang berisi
bungkusan-bungkusan coklat. Ternyata, nasi itik ini sudah siap santap. Si
empunya hanya tinggal menanyakan kami mau nasi itik atau nasi haruan, dll.
Tentu saja kami memilih Nasi Itik (11K) yang memang sudah banyak
direkomendasikan banyak orang.
Sebungkus nasi itik ini berisi nasi dan itik masak
habang. Nasinya sangat pera dan agak keras. Daging itiknya empuk dan tidak
amis, bumbu habangnya bagi saya tidak terasa pedasnya, justru tone manis
yang dominan terasa di lidah. Karena sudah siap saji, jadi pelayanannya pun
terbilang cukup cepat, termasuk untuk penyajian minumannya.
Soto Banjar Bang Amat
Soto Banjar Bang Amat ini terletak di tepian Sungai
Martapura, beberapa ratus meter saja dari Soto Bawah Jembatan yang juga cukup
terkenal di Banjarmasin. Sebagian warungnya memang dibuat menjorok ke Sungai
martapura, sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan sungai yang sesekali
dilalui klotok/perahu kecil bermesin tempel sambil bersantap ala lesehan.
Sedangkan untuk di bagian lainnya, rumah makan berkapasitas 150 orang ini
menggunakan kursi dan meja seperti biasanya. Di salah satu sisinya terdapat live
music berupa sajian lagu-lagu khas Kalimantan Selatan lengkap dengan
memakai kostum tradisionalnya.
Menu yang disediakan tidak terlalu banyak, hanya sebatas
Sop, Soto dan Sate ayam. Berhubung kami baru saja menyantap nasi itik, maka
kami hanya memesan Soto Separuh Porsi (13K) dan Sate Ayam (10K).
Ternyata kami baru tahu kalau Sop dan Soto itu yang
membedakan hanya pendampingnya saja. Jika anda ingin makan Soto Banjar dengan
menggunakan nasi, maka pesanlah nasi Sop. Jika memesan Soto, maka seporsi soto
lengkap dengan lontonglah yang akan hadir.
Sepuluh tusuk sate ayam hadir lebih dahulu daripada
pesanan soto kami. Sate ayamnya sangat empuk dan cukup besar. Rupanya, bumbu
kacang ini terbuat dari kacang mete, pantaslah bumbunya juga gurih dan
lembut.
Tidak lama kemudian, Soto Banjarpun hadir di depan kami.
Sepiring soto ini disajikan dengan lontong, bihun, irisan wortel, telur
bebek dan suwiran ayam yang banyak. Meskipun terlihat agak keruh, kuah sotonya
tidak memakai santan. Rasanya gurih dan lezat, semakin terasa segar saat ditambahkan
kucuran jeruk nipis yang tersedia. Setengah porsi soto Bang amat ini sudah
cukup besar, untunglah kami tidak memesan porsi penuh.
Lontong Orari
Buka 24 jam
Jl. Simpang Sei Mesa
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (0511) 325 1491
Warung Tenda Biru
Gambut
Jl. A. Yani KM.14
Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Warung Soto Bang Amat
Tutup setiap Jumat
Jl. Banua Anyar RT.02 No.56
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. (0511) 7746004, 7406164
2 comments
artikel dan foto-fotonya keren keren boss.. Terimakasih infonya
ReplyDeleteInformasinya sangat menarik. Nice info. Thx :)
ReplyDelete