Nikmatnya Udang Bakar Madu Mang Engking
Monday, December 06, 2010
Sore ini saya sedang ingin makan banyak. Berhubung cuaca Jakarta sedang agak agak mendung jadi saya pikir pasti enak sekali bisa nongkrong di tempat yang asri ditemani oleh nasi putih hangat yang mengepul dan Gurame Goreng. Ya, saya ingin makan gurame. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba Mang Engking yang terletak di kawasan UI, Depok.
Sampai disana saya terhibur sekali mengetahui bahwa restoran Mang Engking di Jakarta tidak jauh berbeda dengan Mang Engking di daerah Jogjakarta. Tempatnya didesain menyerupai gubuk gubuk di pinggir kolam yang cukup luas dan berisi ikan ikan yang gemuk dan besar. Tentunya gubuk-gubuk tersebut dapat dipergunakan apabila pengunjung ingin makan ala lesehan. Tapi untuk anda yang malas membuka sandal tersedia pula area makan yang non lesehan.Karena target makan sore itu adalah Gurame, maka saya akhirnya memesan Gurame Cobek yang katanya menjadi menu gurame andalan restoran ini.
Selain itu untuk melengkapi kunjungan saya sore itu saya memesan Udang Bakar Madu yang memang menjadi spesialisasi restoran Mang Engking. Sore itu udang standarnya habis, jadi sayaterpaksa memesan udang super yang berukuran lebih besar. Terus mulut saya yang nggak bisa jaim ini akhirnya juga memesan cumi goreng tepung buat cemilan. Pasrah deh digosipin pelayannya didapur karena kebanyakan pesan. Hehee...
Servisnya bagus, pelayannya mampu menjelaskan setiap menu yang ditanyakan dan pastinya tidak perlu lama menunggu untuk makanan yang dipesan. Sebentar saja masakan-masakan tersebut sudah terhidang di depan hidung saya. Yang pertama saya coba adalah Gurame cobek yang tampilannya cukup sederhana. Ikan digoreng lalu disiram semacam sambal yang menyerupai sambal matah khas Bali dimana bahan sambal tidak diulek melainkan dipotong kecil-kecil. Rasanya hmm...memang enak! Pedas dan ada sedikit rasa asam yang samar yang berasal dari jeruk nipis. Membuat nafsu makan tambah menggelora. *halah*
Sampai disana saya terhibur sekali mengetahui bahwa restoran Mang Engking di Jakarta tidak jauh berbeda dengan Mang Engking di daerah Jogjakarta. Tempatnya didesain menyerupai gubuk gubuk di pinggir kolam yang cukup luas dan berisi ikan ikan yang gemuk dan besar. Tentunya gubuk-gubuk tersebut dapat dipergunakan apabila pengunjung ingin makan ala lesehan. Tapi untuk anda yang malas membuka sandal tersedia pula area makan yang non lesehan.Karena target makan sore itu adalah Gurame, maka saya akhirnya memesan Gurame Cobek yang katanya menjadi menu gurame andalan restoran ini.
Selain itu untuk melengkapi kunjungan saya sore itu saya memesan Udang Bakar Madu yang memang menjadi spesialisasi restoran Mang Engking. Sore itu udang standarnya habis, jadi saya
Servisnya bagus, pelayannya mampu menjelaskan setiap menu yang ditanyakan dan pastinya tidak perlu lama menunggu untuk makanan yang dipesan. Sebentar saja masakan-masakan tersebut sudah terhidang di depan hidung saya. Yang pertama saya coba adalah Gurame cobek yang tampilannya cukup sederhana. Ikan digoreng lalu disiram semacam sambal yang menyerupai sambal matah khas Bali dimana bahan sambal tidak diulek melainkan dipotong kecil-kecil. Rasanya hmm...memang enak! Pedas dan ada sedikit rasa asam yang samar yang berasal dari jeruk nipis. Membuat nafsu makan tambah menggelora. *halah*
 |
| Gurame Cobek ukuran sedang - Rp. 49.500 |
Satu porsi udang bakar madu terdiri dari dua tusuk sate udang. Satu tusuknya berisi tiga udang yang besar dan gemuk-gemuk dan berlumur saus madu yang berwarna kemerahan. Hmm.. sebenarnya saya alergi udang, tapi sekali-sekali tidak apa apalah nekat. Kata si Mami, alergi itu kadang bisa timbul dari sugesti, jadi jangan takut, kalo memang mau makan ya makan saja, jangan mikir alerginya dulu. Terakhir kali saya ikuti sarannya sih bibir saya terbukti tidak membengkak (biasanya begitu setelah makan udang), tapi badan saya jadi gatal-gatal dan panas. Akhirnya malam itu saya baru bisa terlelap setelah minum CTM. Ini semua gara-gara teori ngaco si Mami. Huhu!
 |
| Udang Super Bakar Madu - Rp. 79.000 |
Anyway rasa udang bakar madunya enak. Bumbunya cukup berani dan mantap. Udangnya juga dibakar dengan timing yang pas sehingga dagingnya belum kering. Masih juicy ketika digigit. Saya menemukan satu perbedaan rasa antara udang bakar madu Mang Engking Jogja dan Mang Engking UI. Di Jogja kalau saya tidak salah ingat udang bakar madunya terasa manis-pedas, sedangkan di Mang Engking, udang bakar madunya tidak memiliki aksen rasa pedas. Tapi tetap mantap sih rasanya.
 | ||
| Si Cumi Goreng Tepung - Rp. 25.000 |
Untuk cumi goreng tepungnya enak sih , tapi tidak ada yang istimewa dari rasanya. Sama seperti rasa cumi goreng tepung di restoran lain. Restoran ini juga menyediakan menu dessert sebagai pelengkap tapi saya tidak sempat mencobanya karena sudah terlalu kenyang sebelum masakannya habis. Jadi dibungkus deh sisanya. Hehehe! Oh ya, harga yang tertera itu belum 10 % tax yaa..
GUBUG MAKAN MANG ENGKING
Danau Salam Kampus UI Depok
Open : 10.00 - 21.00 (last order 20.30)
Telp. (021) 99569150 atau 0858 14113926
5 comments
155rb plus tax buat sekali makan? Dikali 3x makan dikali 30 hari? Wuuuuuusssshh.... :P
ReplyDelete--"
ReplyDeletedibali jg ada mang engking loo...
ReplyDeleteWuah ini toh Mang Engking yg happening...iya katanya enak ya udang bakar madunya..ada rasa2 madunya gitu hihi...salam kenal yaa...boleh tukeran link gaa...ini link food blogku
ReplyDeletehttp://eatinguntildiee.blogspot.com
Cheers, Icha
ak dh prnh
ReplyDelete